Kenali Apa Itu KB, Tujuan, Manfaat Serta Macam-Macam KB
Keluarga berencana sering disalah artikan sebagai program untuk mengingkari kehadiran anak. Namun, kenyataannya tidak demikian. Tujuan dan manfaat program KB sebenarnya sangat baik dalam mewujudkan keluarga sehat, bahagia, dan sejahtera.
Apa Itu KB (Keluarga Berencana)?
KB adalah program nasional yang diselenggarakan oleh Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program keluarga berencana pemerintah menawarkan banyak manfaat. Salah satunya adalah menghasilkan keluarga yang berkualitas.
Namun, sebelum kita membahas manfaatnya, ada baiknya kita mengetahui tujuan di balik program ini yuk.
Tujuan Program Keluarga Berencana
Ada beberapa tujuan penting dalam melaksanakan program keluarga berencana, antara lain:
- Pendidikan keluarga kecil yang sejahtera, tergantung situasi ekonomi keluarga
- Memulai keluarga kecil dengan cukup 2 anak
- Cegah pernikahan di usia muda
- Menurunkan angka kematian ibu dan bayi dari kehamilan pada usia terlalu muda atau terlalu tua atau dari penyakit pada sistem reproduksi.
- Menekan jumlah penduduk dan menyeimbangkan jumlah kebutuhan dengan jumlah penduduk di Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, BKKBN sebagai sponsor program KB mendorong kontrasepsi atau penundaan kehamilan hingga waktu yang tepat.
Manfaat Program Keluarga Berencana
Berikut ini adalah beberapa manfaat program keluarga berencana yang penting bagi setiap keluarga:
1. Menjaga Kesehatan Ibu dan Bayi
Program kehamilan yang terencana dengan baik berdampak positif bagi kesehatan ibu dan anak.
Selain itu, program KB juga memberikan panduan tentang langkah-langkah menjaga kesehatan ibu dan bayi sebelum dan sesudah melahirkan.
2. Mempromosikan Pemberian ASI yang Tepat dan Pengasuhan yang Baik pada Anak
Dengan adanya program KB, pria dan wanita dapat merencanakan waktu kehamilan dengan tepat. Hal ini erat kaitannya dengan kesesuaian pola menyusui dan pola asuh anak. Idealnya, jarak antara anak pertama dan kedua adalah 3-5 tahun.
Dengan jeda waktu tersebut, anak pertama bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari ASI yaitu ASI eksklusif dan ASI hingga 2 tahun.
Selain itu, anak dapat menerima perhatian penuh orang tuanya selama masa perkembangannya. Dua hal ini tentunya akan memberikan efek yang sangat positif untuknya.
3. Mencegah Kehamilan yang Tidak Direncanakan
Suami istri yang tidak mengikuti program KB berisiko hamil. Misalnya, wanita di atas usia 35 tahun dan belum menopause yang berhubungan seks tanpa kontrasepsi bisa hamil.
Namun, kehamilan ini berisiko tinggi dan dapat berakibat fatal baik bagi ibu maupun anak.
Hal yang sama berlaku untuk kehamilan prematur setelah melahirkan. Misalnya, seorang wanita dapat melahirkan jika anak pertamanya berusia di bawah 1 tahun.
Dalam keadaan ini, Bunda tidak sepenuhnya pulih setelah melahirkan anak sebelumnya. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental Bunda.
Sekalipun terjadi antara pria dan wanita, hubungan seksual tidak lepas dari risiko penyakit menular seksual seperti sifilis, gonore dan HIV/AIDS.
Namun, hal ini dapat dicegah dengan menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom.
5. Penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak
Manfaat lain dari program KB adalah menurunkan risiko kematian ibu dan bayi. Kasus ini masih sering terjadi di masyarakat, terutama pada kehamilan dengan risiko komplikasi yang tinggi.
Seperti pada wanita di atas 35 tahun, wanita dengan penyakit kronis tertentu dan wanita yang baru saja melahirkan.
6. Membentuk Keluarga yang Berkualitas
Segala sesuatu yang direncanakan dengan baik juga dapat membuahkan hasil. Dalam hal ini, merencanakan kehamilan dan jumlah anak bukan hanya soal waktu, tetapi juga soal ekonomi, pengasuhan dan pengasuhan anak.
Jika semua ini direncanakan dengan benar, maka peluang terciptanya keluarga yang berkualitas semakin besar.
Macam Macam KB
1. IUD (Spiral)
IUD adalah singkatan dari Intrauterine Device, alat berbentuk T dengan ujung seperti tali yang dimasukkan ke dalam rahim wanita.
Terdapat kandungan tembaga di dalamnya untuk menghancurkan dan mencegah sperma bertemu sel telur.
2. Kondom
Metode kontrasepsi ini terbilang sederhana, tanpa perlu menanamkan atau memasukkan apapun ke dalam tubuh.
Kondom biasanya ditempatkan di atas penis pria untuk mencegah sperma memasuki tubuh wanita. Namun, masih ada kemungkinan hamil jika kondom bocor.
3. Kontrasepsi Hormonal (Pil)
Jika berbicara tentang kontrasepsi hormonal, berarti pil yang digunakan sebagai alat kontrasepsi adalah pil.
Jenis KB ini bersifat sementara dan harus dikonsumsi setiap hari. Ada dua jenis pil KB, yang mengandung hormon progesteron dan yang mengandung hormon estrogen dan progesteron.
4. Implan
Metode selanjutnya adalah kontrasepsi implan, yang melibatkan penanaman benda kecil di lengan atas.
Cara ini dapat mencegah kehamilan untuk jangka waktu tiga tahun. Probabilitas kegagalan metode ini sangat rendah sekitar 3%.
5. Suntik KB
Jenis KB selanjutnya adalah KB suntik, yang bisa dipilih untuk jangka waktu 1 atau 3 bulan.
Sama seperti pil, suntikan KB bersifat sementara untuk mencegah kehamilan.
6. Tubektomi
Tidak seperti beberapa jenis KB di atas, yang hanya mencegah kehamilan dalam jangka waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, tubektomi merupakan pilihan bagi mereka yang ingin mencegah kehamilan permanen.
Tubektomi, juga disebut sterilisasi yang merupakan tindakan menutup saluran tuba sehingga sel telur tidak bisa masuk ke rahim. Artinya, sperma tidak bisa masuk ke saluran tuba.
7. Patch (Seperti Koyo)
Metode kontrasepsi lain yang dapat mencegah kehamilan adalah penggunaan patch kulit di bagian bawah bokong atau tubuh bagian atas (bukan dada).
Cara ini digunakan seminggu sekali. Patch ini dirancang untuk melepaskan hormon progestin dan estrogen ke dalam aliran darah untuk mencegah pembuahan.
8. Cincin Vagina
Cincin kontrasepsi vagina adalah cincin yang dimasukkan ke dalam vagina wanita untuk melepaskan hormon progestin dan estrogen.
Jenis cincin ini digunakan selama tiga minggu dan kemudian diganti saat Bunda sedang haid.
9. Diafragma
Jenis KB selanjutnya adalah Diafragma. Diafragma adalah jenis alat kontrasepsi yang menggunakan penutup serviks untuk menghalangi masuknya sperma.
Diafragma yang digunakan berbentuk seperti cangkir datar, yang dapat mencegah atau membunuh sperma.
10. Spons
Spons kontrasepsi adalah jenis kontrasepsi yang mengandung spermisida untuk membunuh sperma.
Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam vagina, tepat di atas leher rahim, untuk bekerja selama 24 jam.
Demikianlah artikel seputar program KB (Keluarga Berencana), semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Bunda yang ingin menjalani program KB.
Program KB tidak ada kaitannya dengan pengingkaran terhadap kehadiran anak. Program KB sebenarnya dirancang untuk menjadikan keluarga Indonesia sehat dan sejahtera.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita turut serta mensukseskan program KB.
Keputusan menggunakan KB harus diambil dengan matang dan mempertimbangkan banyak hal. Sebaiknya diskusikan dengan dokter kandungan, suami, atau keluarga sebelum menentukan hal ini karena sangat erat kaitannya dengan kesehatan Bunda.
Dr. Triyoga Pramadana adalah Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di USG Majalengka. Anggota aktif dari Perkumpulan Obstetri Dan Ginekologi Indonesia (POGI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).